EFEKTIVITAS KOMBINASI FILTRAT DAUN JERUK NIPIS(CITRUS AURANTIFOLIA) DAN DAUN PANDAN WANGI (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS) SEBAGAI INSEKTISIDA ALAMI PEMBASMI KUTU RAMBUT (PEDICULUS HUMANUS CAPITIS)

Erna kristinawati, Siti Zaetun, Lalu Srigede

Abstract


NTB yang berada pada wilayah tropis dan didukung oleh hygene sanitasi masyarakatnya yang rendah mengakibatkan kejadian Pediculosis capitis yang disebabkan oleh parasit kutu rambut atau Pediculus humanus capitismeningkat. Gangguan yang berlebih dari Pediculus humanus capitis mendorong penderitanya menggunakan insektisida anti kutu. Daun pandan wangi dan daun jeruk nipis mengandung senyawa aktif yang diduga berfungsi sebagai insektisida yang berpotensi membunuh Pediculus humanus capitis.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas kombinasi filtrat daun jeruk nipis(Citrus aurantifolia) dan daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) sebagai insektisida alami pembasmi kutu rambut (Pediculus humanus capitis).

Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan sampel kutu rambut yang diberikombinasi filtrat konsentrasi daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius)yaitu 40%:60%, 50%:50%,60%:40% serta aquadest untuk kontrol. Kematian kutu rambut diamati setelah 60 menit. Hasil penelitian menunjukan kematian kutu rambutoleh kombinasi filtrat konsentrasi daun jeruk nipis dan pandan wangi 40%:60%, 50%:50% dan 60%:40% adalah 12,50%, 20,83% dan 41,67%. Kesimpulan penelitian menyatakan bahwa kombinasi filtrat konsentrasi daun jeruk nipis(Citrus aurantifolia) dan daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) efektif sebagai insektisida alami pembasmi kutu rambut (Pediculus humanus capitis).


Full Text:

PDF

References


Alimins. 2006. Geografi dan Kependudukan. Armaika. Bandung

Badan Pusat Statistik NTB, 2015. Jumlah Penduduk Miskin Provinsi NTB Maret 2016 Mencapai 804,44 Ribu Orang (diakses secara online melalui http://ntb.bps.go.id/Brs/view/id/268)pada tanggal 27 Desember 2016.

Beyond Pesticides. 2010. Chemical Watch Factsheet Lindane. A Beyond Pesticides Ptotecting Health and The Environment with Science, Policy and Action. Washington, DC. US.

Borges, R & Mendes, J, 2002. Epidemiological aspects of head lice in children attending day care centers, urban and rural schools in Uberlandia, Centra Brazil, Mem Inst Oswaldo Cruz, 97: 89-92.

Buchbauer, G., W. Jager, H.Dietrich, Ch.Plank, E. Karamat, 2010. Aromatherapy: Evidence for Sedative Effects of Essential Oil of Lavender after Inhalation. Journal of Biosciences; 46c, 1067-1072.

Bugayong, A.M.S, Araneta, K.T.S, Cabanilla, J.C, 2011. Effect of dry-on, suffocation-based treatment on the prevalence of peduculosis among school children in Calagtangan Village, Miag-ao, Iloilo, Philippine Science Letters, 4(1):33-37.

Burgess IF. 2004. Human lice and their control. Annual Review of Entomology 49: 457-481.

Burns DA. 2004. Diseases Caused by Arthropods and Other Noxious Animals. United Kingdom: Willey-Blackwell Publication.

Davarpanah, M.A, Maerabani, D, Khademolhosseni, F, Mokhtari, A, Bakhtiari, H, Neirami, R, 2009. The prevalence of Pediculus capitis among school children in Fars Province, Southern Iran, Iranian Journal Parasitology, Vol.4, 2:46-61.

Dirjen Pemda NTB, 2016. Provinsi Nusa Tenggara Barat (diakses secara online melalui http://ditjenpdt.kemendesa.go.id/potensi/province/17-provinsi-nusa-tenggara-barat)pada tanggal 27 Desember 2016

Djuanda, Adhi, Hamzah M, Aisyah S. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Greive KA dan TM. Barnes. 2012. In Vitro Comparison of Four Treatments Which Discourage Infestation by Head Lice, Parasitol Res.

Hanafiah, A.K., 2010. Rancangan Percobaan Teoridan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Handoko RP. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai penerbit FKUI.

Hartati, S. Y. (2012). Prospek Pengembangan Minyak Atsiri sebagai Pestisida Nabati. Perspektif, 11(1), 45-58.

Indrarosa D, 2013. Pestisida Nabati Ramah Lingkungan. (diakses secara online melalui http://bbppbatu.bppsdmp.deptan.go.id pada tanggal 26 November 2016.

Jiaxing, Li, 2001. Abrief Introduction to citrus Limonoid, TAMU College, TAMUK citrus Centre.

Jong, E & Sanford, C, 2008, The Travel and Tropical Medical Manual, USA: Saunders Elseiver.

Kardinan, Agus. 2010. Pestisida Nabati: Ramuan dan Aplikasinya. Jakarta: Penebar Swadaya.

Ketaren, S, 2005. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta: Balai Pustaka.

Kurniawati, N., 2010, Sehat dan Cantik Alami Berkat Khasiat Bumbu dapur, Bandung : Mizan Pustaka.

Kusumaningrum FD, 2015. 8 Hal yang tidak kamu ketahui tentang kutu rambut (dikases secara online https://www.merdeka.com/sehat/8-hal-yang-tidak-kamu-ketahui-tentang-kutu-rambut.htmlpada tanggal 26 November 2016)

Leung AK, Fong JH, Pinto-Rojas A.,2005. Pediculosis capitis. Canada: Department of Pediatrics, the University of Calgary

Maia, Marta Ferreira and Sarah J Moore.2011. Plant-based Insect Repellents: A Review of Their Efficacy, Development and Testing. MalariaJournal, Vol.10

Mandal, B. K, dkk, 2008. Penyakit Infeksi. Jakarta: Erlangga.

Meinking TL, Buckhart C. 2008. Infestations. Britain: Mosby. Pp.1321 – 8.

Mustarichie, R, Musfiroh, I dan Levita, J, 2011. Penelitian Kimia Tanaman Obat, Widya Padjajaran; Bandung.

Nerio, Jesus OV and Stashenko E, 2010. A Review: Repellent Activity of Essential Oils. Bioresource Technology, vol. 101, no. 1, h. 372-378

Nutanson I, Steen CJ, Schwartz RA, Janniger CK. 2008. Pediculosis Humanus Capitis: An update. Acta Dermatoven APA, 7(14).




DOI: https://doi.org/10.33758/mbi.v12i6.24

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


____________________________________________
MEDIA BINA ILMIAH

ISSN 1978-3787 (print) | 2615-3505( online)
Published by BINA PATRIA | Email: laloemipa@gmail.com

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats