IDENTIFIKASI AGEN PENYAKIT ANTHRAX PADA SEDIAAN APUS DARAH SAPI POTONG DI SURAKARTA

Sunarno Sunarno

Abstract


Sapi potong adalah salah satu jenis hewan ternak yang dikembangkan secara kontinu untuk memenuhi kebutuhan daging yang merupakan sumber protein hewani masyarakat. Usaha untuk memenuhi kebutuhan daging terkadang mengalami kendala berkaitan dengan munculnya gangguan kesehatan berupa anthrax yang disebabkan oleh Bacillus anthracis. Jenis bakteri ini jika tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan kematian pada hewan ternak, menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi, dan mengancam keselamatan manusia. Untuk mewaspadai penyakit anthrax di Indonesia, khususnya di wilayah Surakarta dikembangkan cara pengendalian penyakit yang efektif, diagnosis cepat, dan akurat dengan metode identifikasi agen dan uji serologi.   Metode ini dapat mendeteksi keberadaan Bacillu anthrax secara cepat dan akurat sehingga tingkat kematian sapi dapat ditekan, kualitas kesehatan sapi menjadi lebih baik, dan keamanan pangan bagi konsumen dapat terjaga. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi agen dan indikasi serologi yang berkaitan dengan keberadaan bakteri anthrax pada sampel darah sapi dengan pembuatan preparat apus darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi-sapi yang ada di wilayah Surakarta dinyatakan negatif dari bakteri anthrax. Kesimpulan penelitian ini adalah  sampel darah sapi bersifat negatif yang artinya tidak ditemukan Bacillus antrachis pada darah sapi. Sapi-sapi yang berada di wilayah Surakarta terbebas dari  Bacillus antrachis, yang berarti berstatus sehat dan aman dikonsumsi oleh masyarakat.

Keywords


Sapi Potong, Bacillus antrachis, Protein Hewani, Hewan Ternak & Serologi

Full Text:

PDF

References


Fadilah, R., Polana, A., 2015. Aneka Penyakit pada Ternak dan Penanggulangannya. Agro Media Pustaka, Jakarta, pp. 16-19.

Office International des Epizooties (OIE), 2016, Anthrax. In: Manual of Standards Diagnostic and Vaccines. World Health Organization, pp. 235 - 239.

Todar, K., 2012, Bacillus anthracis and Anthrax. Madison: Departement of Bacteriology, University of Wisconsin, USA .

World Health Organisation (WHO), 2018. Guidelines for The Surveillance and Control of Anthrax in Humans and Animals, 3th Ed. Departement of Communicable Disease Surveillance and Response.

Kementerian Kesehatan. 2013. Pedoman Tata Laksana Kasus dan Pemeriksaan Laboratorium Penyakit Anthraks di Rumah Sakit. Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Pobojewski, S., 2014, Anthrax Spore can Germinate, Gand Reproduce in Soil. University of Michigan, United State of America.

Siregar, E. A., 2012, Antraks: Sejarah Masa Lalu, Situasi pada Saat Ini, Sejarah Diagnosa dan Kecenderungan Perkembangan Ilmu Di Masa Depan. Simposium Sehari Penyakit Antraks: Antraks di Indonesia, Masa Lain, Masa Kini dan Masa Depan. Balai Penelitian Veteriner, Bogor.

Splino, M. J,, Patocka, R., Prymula, R., and Chlibek, R., 2015, Anthrax vaccine. Ann Saudi Med, 2nd Ed. Vol. 25, 143- 149 .

Soedarto, 2003, Zoonosis Kedokteran. Airlangga University Press, Surabaya

Maskoeri, J, 2018. Ilmu Alamiah Dasar. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Campbell, N. A., Reece, J., 2010, Biologi. Edisi 8, Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Alvarez, Z., Kyungae, L., and Ernesto, A. S., 2010, Testing nucleoside: analogues as inhibitors of Bacillus anthracis spore germination in vitro and in macrophage cell culture. Antimicrob Agents Chemother, No. 12, Vol. 54, pp. 5329-5336.

Gursky, E., Inglesby, T. V., and O’Toole, T., 2011, Anthrax 2001: observations on the medical and public health response. Biosecur Bioterror, No. 2, Vol. 1, pp. 97-110.

Ananda, K. R. T., Sunarno, S., Zulfikar, M. F., Avisha, H., Nastain, M., and Abdullah, R., 2018, Screening endophytes of neem leaf that potential anti-anthrax through tests of anti Staphylococcus aureus. Biosaintifika, No. 1, Vol. 10, pp. 95-100

Yeh, E., Pinsky, B. A., Banaei, N., and Baron, E. J., 2009, Hair sheep blood, citrated or defibrinated, fulfills all requirements of blood agar for diagnostic mMicrobiology laboratory tests. PLoS ONE, No. 7, Vol. 4.




DOI: https://doi.org/10.33758/mbi.v14i3.336

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


____________________________________________
MEDIA BINA ILMIAH

ISSN 1978-3787 (print) | 2615-3505( online)
Published by BINA PATRIA | Email: laloemipa@gmail.com

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats