WAWASAN AL-QUR’AN TENTANG METODE DAKWAH DALAM ISLAM (Perspektif Pemikiran Quraish Shihab, Buya Hamka, dan Sayyid Quthb)
Fitrah Sugiarto
Abstract
Al-Qur’an merupakan kitab dakwah yang mencakup sekian banyak permasalahan atau unsur dakwah, seperti da’i (pemberi dakwah), mad’u (penerima dakwah), da’wah (unsur-unsur dakwah), metode dakwah dan cara-cara menyampaikannya. Dakwah merupakan satu bagian yang pasti ada dalam kehidupan ummat beragama. Dakwah berasal dari kata دعا – يدعو – دعوة yang maknanya menyeru, memanggil, mengajak, mengeluh, dan memohon. Definisi dakwah dapat dikemukakan dari dua sisi dengan merujuk sumber penggunaan kata dakwah dalam al-Qur`an. Quraish Shihab menyimpulkan metode dari keseluruhan kesan Al-Qur`an sesuai dengan judul kitab tafsir beliau Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur`an. Sehingga didapat metode dakwah yang melingkupi keseluruhan tema Al-Qur`an. Sedangkan Buya Hamka dan Sayyid Quthb menekankan metode dakwah yang berangkat dari surah An-Nahl ayat 125 yang secara tersurat mencantumkan kata dakwah dalam ayat tersebut. Kedua perbedaan ini mencakup kesempurnaan tafsir Al-Qur`an, yaitu makna tersurat dan juga makna tersirat sehingga didapat penafsiran yang saling melengkapi
____________________________________________ MEDIA BINA ILMIAH ISSN 1978-3787 (print) | 2615-3505( online) Published by BINA PATRIA | Email: laloemipa@gmail.com