STRATEGI BISNIS PEDAGANG KAKI LIMA PADA MASA SOCIAL DISTANCING DI KOTA DENPASAR
Abstract
Dalam menghadapi pandemi covid 19 serta diberlakukannya social distancing di kota Denpasar, membawa dampak bagi perekonomian. Salah satu karakteristik sektor informal adalah cenderung menggunakan sumber daya lokal dan tidak memiliki izin resmi sehingga usaha sektor informal sangat beraneka ragam seperti pedagang kaki lima. Pedagang Lima Kaki buah pikiran dari pedagang yang berjualan di area pinggir perlintasan para pejalan kaki atau trotoar. Perdagangan sendiri merupakan aktivitas bisnis yang sangat fundamental. Kenyataannya menunjukkan bahwa usaha kecil sendiri adalah penyumbang besar pada kekuatan ekonomi negara. Dibutuhkan strategi dalam pemasaran bagi para Pedagang Kaki Lima dengan analisis SWOT yang dapat memaksimalkan kekuatan (streghts) dan peluang (opportunities), namun secara kebersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik Kota Denpasar
Freddy Rangkuti, 2004, “Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Pearce Robinson, 2000, “Manajemen Strategi Formulasi, Imlementasi dan Pengendalian”, Jilid 1 Binrupa Aksara, Jakarta.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pedagang_kaki_lima
DOI: https://doi.org/10.33758/mbi.v14i10.562
Refbacks
- There are currently no refbacks.
____________________________________________
MEDIA BINA ILMIAH
ISSN 1978-3787 (print) | 2615-3505( online)
Published by BINA PATRIA | Email: laloemipa@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats