POLA KONSUMSI PADA ANAK STUNTING DAN NON STUNTING USIA 12 – 23 BULAN DI KELURAHAN BINTARO KECAMATAN AMPENAN KOTA MATARAM

Yuli Laraeni, Suhaema Suhaema, Irianto Irianto, Siti Noor Aulya Faridha

Abstract


Background :The problem of stunting indicate nutritional insufficiency in the longer term, that lack of energy and protein, also some micronutrients such as vitamin A and zinc. Purpose :To identify patterns of consumption of energy, protein, vitamin A, and zinc in child stunting and non stunting aged 12-23 months in the Bintaro Village. Method :This study is an observational study that is retrospective. The number of samples each of 31 people. Data collected in the form of data characteristics of respondens include maternal education dan maternal height. Data sample characteristics include age, sex, and nutritional status. Data consumption patterns include energy, protein, vitamin A, and zinc. Result :The patterns of energy consumption in child Stunting that not appropriate as many as 18 people (58,1%) and in children of nonstunting that appropriate as many as 20 people (64,5%). The patterns of protein consumption in child Stunting that not appropriate as many as 18 people (58,1%) and in children of nonStunting that appropriate as many as 18 orang (58,1%). The patterns of vitamin A consumption in child Stunting that not appropriate as many as 17 orang (54,8%) and in children of nonstunting that appropriate as many as 19 orang (61,3%).The patterns of zinc consumption in child Stunting that not appropriate as many as 18 people (58,1%) and in children of nonstunting that appropriate as many as 18 orang  (58,1%). Conclution :Consumption patterns energy, protein, vitamin A, and zinc in child stunting is not appropriate, whereas Consumption patterns in child non stunting is appropriate.


Keywords


Consumption patterns, stunting, and non stunting.

Full Text:

PDF

References


Adriani, M dan Wirjatmadi, B. 2014. Gizi dan Kesehatan Balita. Jakarta: Kencana

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Agustina, A.,Destriatania, S., Rahmiwati A. 2014. Faktor – Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita (24-59 bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas Sosila Palembang. Jurnal. Gizi Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Anindita, P. 2012. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga, Kecukupan Protein dan Zink Dengan Stunting (Pendek) Pada Usia 6-35 Bulan Di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Anshori, H. 2013. Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-24 Bulan di Kecamatan Semarang Timur. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

AsDI.,PERSAGI., IDAI. 2009. Penuntun Diet Anak. Jakarta : EGC

Astari, D.L 2006. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-12 Bulan Di Kabupaten Bogor.Tesis.Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Bahmat, D.O., Bahar,H., Jus’at, I. 2010. Hubungan Asupan Seng, Vitamin A, Zat Besi, dan Kejadian Pada Balita(24-59 bulan) dan Kejadian Stunting di Kepulauan Nusa Tenggara.Fakultas Gizi Universitas Esa Unggul

Baliwati, Y.F., Ali,K., dan Meti,C. 2010. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya

Dalimunthe, S.M. 2015. Gambaran Faktor-Faktor Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Provinsi Nusa Tenggara Barat . Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syaif Hidayatullah

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Standar Pemantaun Pertumbuhan Balita. DEPKES RI : Jakarta

Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2014. Data Status Gizi Balita.Laporan Pemantauan Status Gizi

Fitri. 2012. Berat Lahir sebagai Faktor Dominan Terjadinya Stunting pada Balita (12-59 bulan) di Sumatera (Analisis Data Riskesdas 2010). Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Depok

Fitri,R.,Yusuf, L., Yuliana . 2012. Deskripsi Pola Makan Penderita Maag Pada Mahasiswa Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Skripsi. Fakultas Teknik Negeri Padang

Gibney, J.M., Margetss,B., Kearney, J., Arab, L. 2015. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC

Grober, U. 2012. Mikronutrien. Jakarta : EGC

Hidayati, L., Hadi, H., Kumara,A. 2010 . Kekurangan Energi dan Zat Gizi Merupakan Faktor Risiko Kejadian Stunted Pada Anak Usia 1-3 Tahun Yang Tinggal Di Wilayah Kumuh Perkotaan Surakarta.Jurnal.Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gajah Mada.

Irianto., Suranadi,L., Sulendri,N.K.S. 2014. Analisis Faktor Dominan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-35 Bulan di Provinsi NTB. Laporan Akhir Penelitian. Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Mataram.

Istiany, A dan Rusilanti. 2014. Gizi Terapan. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya Offset

Juliyanti W., Meriwati., Wahyu, T. 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu, Asupan Protein dan Asupan Zink dengan Stunting (Pendek) Pada Balita Usia 12-36 Bulan.Jurnal. Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu

Kemenkes RI. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1995/Menkes/SK/XII/2010/Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.

Kemenkes RI. 2013. Laporan Hasi Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2007). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kemenkes RI. Jakarta.

Kemenkes RI. 2010. Laporan Hasi Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2010). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kemenkes RI. Jakarta.

Kemenkes RI. 2013. Laporan Hasi Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kemenkes RI. Jakarta.

Kemenkes RI. 2013 .Rencana Kerja Pembinaan Gizi Masyarakat Tahun 2013.Jakarta.

Kemenkes RI. 2011. Strategi Nasional Penerapan Pola Konsumsi Makanan dan Aktifitas Fisik untuk Mencegah Penyakit Tidak Menular. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu dan Anak.2011. Strategi Nasional Penerapan Pola Konsumsi Makanan dan Aktivitas Fisik Untuk Mencegah Penyakit Tidak Menular. Jakarta.

Kusharto C.M dan Supariasa, IDN. 2014. Survei Konsumsi Gizi.Yogyakarta: Graha Ilmu

Mann, J dan Truswell, A.S. 2014. Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: EGC

Moehyi, S. 2008. Bayi Sehat dan Cerdas. Jakarta: Pustaka Mina

Nahak, L.,Jutomo,L.,Salmun, R. 2009. Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu,Gejala Penyakit Infeksi, dan Tingkat Kecukupan Zat Gizi Terhadap Pertumbuhan Anak Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Noemuti. Jurnal.Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDANA

Nasikhah,R. 2012. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-36 Bulan di Kecamatan Semarang Timur. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.

Nurlinda, A. 2013. Gizi dalam Siklus Daur Kehidupan. Yogyakarta : CV.Andi Offset

Oktarina, Z. 2012. Hubungan Berat Lahir Dan Faktor-Faktor Lainnya Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24 – 59 Bulan Di Sumatera. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta.

Puskesmas Ampenan Kota Mataram.2015. Data Status Gizi Balita Laporan Hasil Pekan Penimbangan.

Putra, A.T. 2012. Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein Dan Zat Gizi Mikro antara Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Rahman, S.N.,Saifuddin, S dan Sri’ah A. 2014. Hubungan Pola Konsumsi Pangan Sumber Zink Dengan Status Zink Anak Sekolah Dasar. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanudin

Rosha, B.C.,Hardinsyah dan Baliwati,Y.F.2012. Analisis Determinan Stunting Anak 0-23 Bulan Pada Daerah Miskin di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jurnal. Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusi,Institut Pertanian Bogor.

Siahaan,N.,Lubis,Z dan Ardiani,F. 2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara.Jurnal. Fakultas Kesehatan Masyarakat USU.

Soetjiningsih dan Ranuh Gde IGN. 2013. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

Suiraoka,I.P., Kusumajaya.,Larasati N. 2011. Perbedaan Konsumsi Energi, Protein, Vitamin A Dan Frekuensi Sakit Karena Infeksi Pada Anak Balita Status Gizi Pendek (Stunted) dan Normal di Wilayah Kerja Puskesmas Karangasem I. Jurnal. Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar

Supariasa, IDN,Bakri, B., Fajar, I . 2012.Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC

Tejasari. 2005. Nilai Gizi Pangan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama

Widajanti, L. 2009. SurveiKonsumsiGizi. Semarang :BadanPenerbitUniversitasDiponegoro Press.

Wiyogowati, C. 2012. Kejadian Stunting pada Anak Berumur Dibawah Lima Tahun (0-59 bulan) di Provinsi Papua Barat Tahun 2010. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia

UNICEF. 2013. Improving Child Nutrition The achievable imperative for global progress. (http://www.unicef.org/media/filesnutrition_report_2013.pdf).

Diakses pda tanggal 24 Juli 2016

UNICEF.2013. Key Facts and Figures on Nutrition. Hal 1-4. (http://www.who.int/pmnch/media/news/2013/20130416_unicef_factsheet.pf). Diakses pada tanggal 20 Oktober 2015




DOI: https://doi.org/10.33758/mbi.v12i10.81

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


____________________________________________
MEDIA BINA ILMIAH

ISSN 1978-3787 (print) | 2615-3505( online)
Published by BINA PATRIA | Email: laloemipa@gmail.com

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats