EFEKTIVITAS PELATIHAN IMPLEMENTASI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DAN KONSELING UPAYA BERHENTI MEROKOK (UBM) PADA TENAGA KESEHATAN
Abstract
Bapelkes Provinsi NTB menyelenggarakan pelatihan bagi Petugas Kesehatan dalam Implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Konseling Upaya Berhenti Merokok. Sebuah pelatihan dikatakan “sukses” tidak hanya baik dalam hal pelaksanaanya tetapi juga mampu memenuhi tujuannya yaitu memperbaiki atau meningkatkan performansi kerja pesertanya. Untuk mengetahui apakah pelatihan yang telah dilaksanakan efektif maka perlu dilakukan evaluasi, dan pada penelitian ini hanya mengevaluasi pada level reaction dan learning. Tujuan umum penelitian ini adalah memberikan gambaran efektivitas pelatihan Implementasi KTR dan konseling UBM pada level reaction dan learning. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan semua peserta pelatihan Implementasi KTR dan konseling UBM tahun 2019 yang berjumlah 30 orang sebagai sampelnya. Evaluasi level reaction dibagi dalam 4 kriteria yaitu Sangat Baik, Baik, Cukup dan Kurang. Sedangkan evaluasi level learning dilakukan dengan membandingkan nilai pre test dengan nilai post test. Hasil dan pembahasan. Berdasarkan hasil analisa data evaluasi level reaction dapat diketahui bahwa sebagian besar (86,66%) peserta menilai penyelenggarakan pelatihan Implementasi KTR dan UBM adalah “Baik” dan tidak ada peserta yang menilai kurang. Namun jika ditelusuri masing-masing unsur penilaian, maka unsur “penyediaan dan kebersihan kamar kecil” mendapatkan penilaian hampir seimbang antara “Baik” dan “Cukup”. Jika dilihat kembali penilaian masing-masing unsur, maka diketahui ada peserta yang memberi penilaian “kurang” yaitu pada unsur penyediaan bahan belajar, penyediaan dan kebersihan kamar kecil, serta pelayanan konsumsi. Berdasarkan evaluasi level learning, dapat diketahui adanya peningkatan nilai peserta, baik itu nilai tertinggi, terendah, maupun nilai rata-rata. Ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta terhadap materi yang diajarkan oleh fasilitator. Nilai tertinggi mengalami peningkatan 15 poin, nilai terendah juga meningkat 40 poin, demikian pula halnya dengan rata-rata meningkat 28,34 poin. Berdasarkan analisa data nilai secara perorangan diketahui pula bahwa semua peserta (100%) mengalami peningkatan nilai pada saat post test. Hal ini menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan oleh fasilitator. Pelatihan Implementasi KTR dan konseling UBM yang telah dilaksanakan dapat dikatakan efektif, karena semua nilai peserta meningkat pada saat post test.
Kesimpulan. Evaluasi level reaction peserta pada pelatihan Implementasi KTR dan Konseling UBM adalah “Baik”, walaupun terdapat beberapa catatan bagi panitia untuk mempertimbangkan lokasi pelatihan dan persiapan bahan belajar sebelum pelatihan dilaksanakan. Pelatihan Implementasi KTR dan konseling UBM yang telah dilaksanakan dapat dikatakan efektif, karena semua nilai peserta meningkat pada saat post test.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Kemenkes, 2016. Kurikulum TOT Implementasi KTR dan Konseling UBM. Jakarta: BPSDM Kesehatan.
Kemenkes, 2018. Laporan Nasional Riskesdas 2018, Jakarta: Badan Litbangkes.
Kirkpatrick, D. L. & Kirkpatrick, J. D., 2008. Evaluating Training Program : The Four Levels. 3nd ed. San Francisco: Berret-Koehler Publishers.
LAN, 2016. Evaluasi Program Pasca Diklat: Modul Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Menengah. Jakarta: LAN.
Murti, B., 2006. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. 1nd ed. Bandung: Alfabeta.
DOI: https://doi.org/10.33758/mbi.v15i5.855
Refbacks
- There are currently no refbacks.
____________________________________________
MEDIA BINA ILMIAH
ISSN 1978-3787 (print) | 2615-3505( online)
Published by BINA PATRIA | Email: laloemipa@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats