HYGIENE DAN SANITASI PEDAGANG SATE BULAYAG DI KAWASAN WISATA SURANADI TAHUN 2017

I Ketut Bagiastra, Si Luh Putu Damayanti

Abstract


Masalah hygiene dan sanitasi makanan merupakan masalah yang sangat kompleks dan sebenarnya bukan merupakan masalah yang baru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyimpulkan bahwa sekitar 30% dilaporkan keracunan makanan untuk kawasan Eropa terjadi pada rumah-rumah pribadi akibat tidak memperhatikan hygiene dan sanitasi makanan. Menurut WHO, di Amerika Serikat saja setiap tahunnya ada 76 juta kasus penyakit bawaan makanan menyebabkan 325.000 jiwa rawat inap dan 5.000 kematian. Sekitar 70 % kasus keracunan makanan di dunia disebabkan oleh makanan siap santap yaitu makanan yang sudah diolah, terutama oleh usaha katering, rumah makan, kantin, restoran maupun makanan jajanan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran umum tentang Hygiene dan Sanitasi Pedagang Sate Bulayag di Objek Wisata Suranadi  Kabupaten Lombok Barat. Untuk mengetahui penerapan hygiene dan sanitasi pedagang sate bulayag di objek wisata Suranadi  Kabupaten Lombok Barat tahun 2018. Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dimana peneliti melakukan observasi/pengamatan dan wawancara langsung dengan menggunakan kuisioner sebagai alat utama dalam pengumpulan data. Dalam penelitian ini seluruh pedagang sate bulayag (populasi) di objek wisata Suranadi Kabupaten Lombok Barat dijadikan sebagai sampel. Analisis data dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik statistik deskriptif kuantitatif. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara umum penerapan personal hygiene pedagang sate bilayag di kawasan objek Suranadi kurang hanya 51,45 persen yang menerapkan pesonal hygiene, yang kadang-kadang menerapkan personal hygiene 23,19 persen, bahkan yang sama selaki tidak menerapkan personal hygiene 25 persen. Sedangkan penerapan sanitasi pedagang sate bulayag di kawasan objek Suranadi secara umum hanya 41,41 persen yang menerapkan sanitasi dengan benar, yang kadang-kadang menerapkan sanitasi dengan baik 17,45 persen, bahkan yang sama selaki tidak menerapkan sanitasi dengan baik 41,67 persen.


Keywords


Hygiene dan Sanitasi, Sate Bulayag

Full Text:

PDF

References


Adams, M dan Y Motarjemi. 2004. Dasar-Dasar Keamanan Makanan untuk Petugas Kesehatan. WHO. Jakarta: Penerbit buku kedokteran ECG.

Azwar, Azrul. 1990. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.

BBPOM. 2004. Materi Pelatihan Penyuluhan Keamanan Pangan. Buku II. Surabaya: BBPOM.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 304/Menkes/P/IV/1989 tentang Persyaratan Kesehatan Rumah Makan dan Restoran.

Depkes RI. 1994. Pedoman Pembinaan Makanan Jajanan Kaki Lima. Jakarta: Ditjen PPM dan PLP Depkes.

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja.

Purnawijayanti, 1999. Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja Dalam Pengolahan Makanan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Richard Sihite, S.Sos, 2000. Sanitation dan Hygiene, Penerbit SIC, Surabaya.

Agustina, F., Pambayun, R., dan Febry, F. 2009. Higiene dan Sanitasi pada Pedagang Makanan Jajanan Tradisional di Lingkungan Sekolah Dasar di Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang Tahun 2009.

Depkes RI, 2001. Petunjuk Teknis tentang Pemberantasan Lalat. Jakarta: Ditjen PPM & PLP.




DOI: https://doi.org/10.33758/mbi.v12i12.121

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


____________________________________________
MEDIA BINA ILMIAH

ISSN 1978-3787 (print) | 2615-3505( online)
Published by BINA PATRIA | Email: laloemipa@gmail.com

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats