PENYEMPURNAAN PEDOMAN PENILAIAN INDEKS KINERJA SISTEM IRIGASI PERMUKAAN

Abstract

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah mengeluarkan petunjuk  pelaksanaan penilaian kinerja sistem irigasi sebagai tindak lanjut dari Permen PUPR No 12/PRT/M/2015, dalam petunjuk tersebut terdapat kekurangan yang harus dilengkapi atau disempurnakan terutama dalam interval nilai yang cukup besar pada penilaian kriteria kondisi bobot dan tidak adanya bendungan dalam penilaian prasarana fisik bangunan utama. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan pedoman yang lebih baik dan bisa dipakai sebagai pedoman baru dengan hasil penilaian yang lebih akurat dari sebelumnya. Menyempurnakan pedoman yang sudah ada dibutuhkan data dan metode yang bisa dipertanggung jawabkan,data yang digunakan seperti kondisi fisik maupun non fisik daerah irigasi harus lengkap dengan sumber data yang jelas dan resmi. Sebagai salah satu studi kasus dalam penilaian kinerja sistem irigasi maka diambil lokasi penelitian di daerah irigasi Jurang Sate Hulu, Mujur II dan Batujai. Pedoman baru ini menyesuaikan dengan kondisi suatu daerah irigasi  karena beberapa daerah irigasi yang ada di Indonesia berbeda komponen sarana dan prasarana maupun berbeda kondisi pengoperasiannya sehingga berdampak pada teknis pemeliharaannya, penambahan bangunan utama bendungan pada prasarana fisik menjadi koreksi penilaian sebelumnya yang hanya menggunakan bangunan utama bendung disemua daerah irigasi, begitu juga faktor K yang selalu berpatokan dengan debit air di bendung