PEMANFAATAN PAPAN LAMINASI BAMBU PETUNG (Dendrocalamus asper (Schult. f.) Backer ex Heyne) SEBAGAI PENGGANTI KAYU

Febriana Tri Wulandari, Dwi Sukma Rini, Endah Wahyuningsih, Andi Tri Lestari

Abstract


Bambu petung dapat dibuat papan laminasi karena memiliki dinding batang tebal (10 mm – 30 mm), dinding batang yang tebal akan menghemat penggunaan perekat.   Syarat pembuatan papan laminasi bambu yaitu berbatang lurus, usia 3 sampai 5 tahun dan tidak terserang hama penyakit. Pemanfaatan bambu petung sebagai papan laminasi diharapkan dapat menghemat penggunaan kayu kualitas tinggi, efesiensi biaya dan bermanfaat bagi kelestarian hutan sehingga dapat menekan sekecil mungkin penebangan hutan. Untuk kelayakan penggunaan bambu petung sebagai papan laminasi perlu dilakukan pengujian sifat fisika. Sifat fisika dibutuhkan untuk mengetahui kestabilan dimensi papan yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui sifat fisika papan laminasi bambu petung dan pengaruh berat  labur terhadap sifat fisika papan laminasi bambu petung.  Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor (berat labur) dengan 3 perlakuan (50 gr/ . 75  gr/  dan 100 gr/  ).  Pembuatan papan laminasi bambu dengan metode penyambungan atau perakitan dengan menggunakan perekat PVAC untuk menjadi bentuk papan.  Pengujian sifat fisika papan laminasi bambu petung meliputi kadar air, berat jenis dan perubahan dimensi.  Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan analisis keragaman (ANOVA) dengan software SPSS 26. Kesimpulan dari hasil penelitian papan laminasi bambu petung adalah: (1).Sifat fisika papan laminasi bambu petung :kadar air 13,48%-13,88%; berat jenis kering udara 0,75 – 0,81   ; berat jenis kering tanur 0,79 – 0,85; pengembangan panjang 0,00% – 0,20%.  ; pengembangan tebal 0,57% – 2,66%.  ; pengembangan lebar 0,60% – 2,24%.  ; penyusutan panjang 0,00% – 0,46%.  ; penyusutan tebal 1,14% – 4,26%.  ; penyusutan lebar -3,75% – 0,00%.  (2). Berat labur perekat tidak berpengaruh pada semua pengujian sifat fisika papan laminasi bambu petung kecuali pada penyusutan lebar. (3).3. Kadar air dan berat jenis masuk dalam Standar JAS 234:2003 (JPIC 2003) dan  Standar SNI 03-2105-2006 sedangkan pengembangan dan penyusutan tidak masuk dalam standar.  (4). Berdasarkan nilai berat jenis dan kadar air maka papan laminasi bambu petung masuk dalam kelas kuat II yang dapat digunakan untuk konstruksi berat, tahan ditempat tidak terlindungi dan terkena tanah lembab.


Keywords


Bambu Petung, Papan Laminasi & Kayu

Full Text:

PDF

References


Abdullah,AH.2014.Physical and mecanical properties of five Indonesian bamboos.Jurnal Earth and Environmantal science .60012014.

Darwis, Z. 2010. Kapasitas Geser Balok Bambu Laminasi Terhadap Variasi Perekat Labur dan Kulit Luar Bambu. Jurnal Media Teknik Sipil, 10. 14-21.

Dany Cahyadi, Anita Firmanti, Bambang Subiyanto, 2012. Sifat Fisis Dan Mekanis Bambu Laminasi Bahan Berbentuk Pelupuh (Zephyr) Dengan Penambahan Metanol Sebagai Pengencer Perekat. Jurnal Permukiman Vol. 7 No. 1

Eskak,Edi.2016.Bambu ater (Gigantochloa atter) sebagai bahan substitusi kayu pada ukiran asmat. Jurnal dinamika kerajinan dan batik. Vol 33.No1.

Gunawan, P. 2007. Pengaruh Jenis Perekat Terhadap Keruntuhan Geser Balok Laminasi Gaar dan Bilah Vertikal Bambu Petung.Skripsi.Jurusan Teknik Sipil FT Universitas Sebelas Maret Surakarta.Sarakarta.

Ginting, A.2006. Pengaruh Luas Tampang dan Komposisi Lapisan Kayu Terhadap Kekuatan Balok Laminasi.Skripsi.Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Yogyakarta. Yogyakarta

Gusti Made Oka, 2005. Analisis Perekat Terlabur Pada Pembuatan Balok Laminasi Bambu Petung. Jurnal SMARTek, Vol. 3, No. 2, Mei 2005 : 93 – 100.

Hanafiah, K.A. 2016.Rancangan Percobaan. Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Herawati E, Massijaya, M.Y., Nugroho N. 2008. Karakteristik Balok Laminasi dari kayu Mangium (Acacia mangium Willd.).Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan 1, 1-8.

Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T, 2009. Kuat Desak Bambu Laminasi Dan Aplikasi Struktural Pada Bangunan Tradisional Bali. Laporan Penelitian Dosen Muda Universitas Pendidikan Nasional Denpasar.

Malik, J & Santoso, A. 2005.Keteguhan Lentur Statis Lamina dari Tiga Jenis Kayu Limbah Pembalakan Hutan Tanaman. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 23. 385-397.

Purwanto, D. 2011. Pembuatan Balok dan Papan dari Limbah Industri Kayu.Balai Riset dan Standarisasi Industri Banjarbaru. Jurnal Riset Industri, 5.13-20.

Rachmad, S. 2013. Sifat Fisika dan Mekanika Papan Laminasi Silang Kayu Mindi (Melia azaderach Linn) Menggunakan Perekat Isosianat.Skripsi. Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Risnasari I., Azhar I.,& Sitompul NA.2012. Karakteristik Balok Laminasi dari Batang Kelapa (Cocos nucifera L.) dan Kayu Kemiri (Aleurites moluccana Wild.). Jurnal Foresta Indonesia Journal of Forestry 1.79-87.

Santoso,A, I.M. Sulastiningsih, Pari, G dan Jasni, 2016.Pemanfaatan ekstrak kayu merbau untuk perekatan produk laminasi. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 34 (2), 89 – 100.

Widyawati, R. 2010. Kekuatan Sambungan Tegak (Butt Joint) Struktur Balok Laminasi (Glulam Beams) dari Kayu Lokal. Jurnal Rekayasa 14. 28-38.

Widjaya E, Manik P, &Jokosisworo S. 2017.Analisa kekuatan Tarik dan Kekuatan Lentur Balok laminasi Bambu Petung dan Kayu Sengon Untuk Komponen Kapal Kayu. Jurnal Perkapalan 5. 431-437.

Wulandari, T.F. 2013. Produk Papan Komposit Dengan Pemanfaatan Limbah Non Kayu. Prodi Kehutanan Faperta Unram. Jurnal Media Bina Ilmiah.

Wulandari,T.2014. Sifat Fisika Empat Jenis Bambu Lokal Di Kabupaten Sumbawa Barat.Media bina ilmiah. Vol 8,No 7. Prodi kehutanan,UNRAM




DOI: https://doi.org/10.33758/mbi.v15i8.998

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


____________________________________________
MEDIA BINA ILMIAH

ISSN 1978-3787 (print) | 2615-3505( online)
Published by BINA PATRIA | Email: laloemipa@gmail.com

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats