IDENTIFIKASI TAPAK BAGI PENGEMBANGAN WISATA ALAM DI BLOK PEMANFAATAN TAMAN HUTAN RAYA NURAKSA

Budhy Setiawan

Abstract


Dalam rangka pengembangan program pariwisata alam yang lebih terukur dan terarah terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatan ruang dan penyediaan fasilitas wisata yang mampu meningkatkan keunggulan komparatif jasa wisata yang ditawarkan, maka perlu dilakukan perencanaan desain tapak. Desain tapak pengelolaan pariwisata alam merupakan kegiatan untuk menghasilkan rancangan pembagian ruang bagi kegiatan pariwisata alam yang sesuai dengan kaidah, prinsip, dan fungsi konservasi berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang meliputi ruang pengelolaan pariwisata alam di blok pemanfaatan yang diperuntukan bagi ruang publik dan ruang usaha penyediaan jasa/sarana pariwisata alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tapak, aktivitas dan merancang alternatif pengembangan wisata di blok pemanfaatan Taman Hutan Raya Nuraksa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain; studi literatur, wawancara dan survey lapangan. Berdasarkan hasil analisa, ruang usaha di blok pemanfaatan Taman Hutan Raya Nuraksa terdiri dari wilayah Gawah Toak dan Kali Palang, sedangkan ruang publik terdiri dari wilayah Air Terjun Segenter dsk, Air Terjun Selendang Rinjani 2, Pendakian Alternatif Rinjani dan Camping Ground Karang Sidemen, Mata Air Monte, Geosite Batu Hati, Geosite Batu Belah dan Air Terjun Eat Dharma. Alternatif pengembangan ruang usaha dapat berupa penyediaan sarana akomodasi, transportasi, penyediaan sarana olah raga minat khusus dan wisata petualangan. Sedangkan ruang publik diperuntukkan untuk kegiatan menikmati pemandangan alam, berkemah, wisata air/tirta dan tracking.


Keywords


Desain tapak, Blok Pemanfaatan & Tahura Nuraksa

Full Text:

PDF

References


Fandeli C. 2002. Perencanaan Kepariwisataan Alam. (Cetakan I). (Persero)Perhutani dan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Gold. 1980. Recreational Planning And Design. Mc, Graw-Hill, Company New York.

IUCN. 2007. Common Guidelines and Methodology for Rapid Field Assessment - Tsunami Damage to Terrestrial Coastal Ecosystems. IUCN Publications Services Unit. United Kingdom.

Keputusan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Nomor : 73/KSDAE/SET/KSA.0/3/2019

Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia Nomor : 244/Kpts-II/1999.

Knudson DM. 1980. Outdoor Recreation. Mac MillanPubl. Co. New York.

Nurdiani N. 2014. Teknik Sampling Snowball Dalam Penelitian Lapangan. Comtech. 5 (2): 1110 – 1118.

Nurisjah S dan Q Pramukanto. 2007. Penuntun Praktikum Perencanaan Lanskap. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor : p.5/IV-set/2015.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.




DOI: https://doi.org/10.33758/mbi.v15i4.787

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


____________________________________________
MEDIA BINA ILMIAH

ISSN 1978-3787 (print) | 2615-3505( online)
Published by BINA PATRIA | Email: laloemipa@gmail.com

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats