PERAN PENTING KEANEKARAGAMAN FAUNA TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN DI AREA KERJA PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR IV FUEL TERMINAL BOYOLALI
Abstract
Jumlah spesies dan kemelimpahan relatif individu fauna pada komunitas mempunyai peran penting terhadap kestabilan ekosistem dan kualitas lingkungan. Nilai indeks keanekaragaman fauna berkaitan dengan kualitas lingkungan pada komunitas. PT. Pertamina (Persero) MOR IV Fuel Terminal Boyolali (FTB) dengan aktivitas penerimaan, penimbunan dan penyaluran bahan bakar minyak memiliki tanggung jawab untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kualitas lingkungan yang menjadi kawasan operasionalnya. Atas dasar fakta tersebut dilakukan penelitian tentang pemantauan dan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan nilai indeks keaneragaman fauna pada area yang dikelola oleh perusahaan. Ada 3 lokasi yang dimonitoring, yaitu area hijau FTB, DAS Kalipepe, dan Hutan Wonopotro, yang memiliki luas 3,36, 4, dan 0,16 ha. Fauna yang dimonitoring, meliputi mamalia, avifauna, herpetofauna, dan insekta. Hasil monitoring di 3 lokasi didapatkan 111 jenis fauna, dengan jumlah jenis pada tiap lokasi berkisar 49-67 jenis. Di area FTB ada 67 jenis, DAS Kalipepe 49 jenis, dan Hutan Wonopotro 52 jenis. Indek Keanekaragaman Shannon Wienner (H’) dari ketiga lokasi dan (H’) total, berturut-turut 2,364; 3.027; 2,686; dan 3,099. Nilai indeks keanekaragaman fauna ini termasuk ke dalam kategori sedang, yang berarti aktivitas yang dilakukan oleh PT. Pertamina (Persero) MOR IV FTB cukup berpengaruh terhadap kestabilan ekosistem dan kualitas lingkungan pada area yang dikelola.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Magurran, A. E., 1988, Ecologycal Diversity and Its Measurement. Pricenton University Press, New Jersey.
Odum, E.P. 1994. Dasar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
DITR [Department of Industry Tourism and Resources of Australian Government], 2007, Biodiversity Management: Leading Practice Sustainable Development Program for the Mining Industry. Department of Industry, Tourism and Resources, Government of Australia, Canberra.
Alikodra, H. S., 2002, Pengelolaan Satwa Liar. Jilid I. Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.
Purvis, A., and Hector, A., 2000, Getting the measure of biodiversity. Nature, Vol. 405, pp. 212-219
Schaltegger, S., and Beständig, U., 2012, Corporate Biodiversity Management Handbook: A Guide for Practical Implementation. BMU, Berlin
Lekipiou, P., dan Nanlohy, L. H., 2018, Kelimpahan dan Keanekaragaman Jenis Burung di Hutan Mangrove Kampung Yenanas Kabupaten Raja Ampat. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sorong, Papua Barat.
Fachrul, M., F., 2006, Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara, Jakarta.
Al Rivan, M., E., dan Yohannes, 2019, Klasifikasi mamalia berdasarkan bentuk wajah dengan K-NN menggunakan fitur CAS Dan HOG. Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, Vol. 5, No. 2, pp. 173-180
Rudiansyah, dan Radhi, M., 2018, Perilaku Satwa Liar pada Kelas Burung (Aves). Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim, Nanggroe Aceh Darussalam.
Akmal, Y., Nisa, C., dan Novelina, S., 2014, Anatomi organ reproduksi jantan trenggiling (Manis javanica). Acta Veterinaria Indonesiana, No. 2, Vol. 2, pp. 74-81.
Pradana, B. I., 2013, Buku Panduan Lapangan Keanekaragaman Jenis Herpetofauna di Kampus Universitas Negeri Semarang sebagai Sumber Belajar Biologi Siswa SMP/MTs. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Novotny, V., Basset, Y., Miller, S. E., Weiblen, G. D., Bremer, B., Cizek, L., and Drozd, P., 2002. Low host specificity of herbivorous insects in a tropical forest. Nature, No. 6883, Vol. 416, pp. 841-844.
Mackinnon, J., Phillipps, K., dan Balen, B. V., 2010, Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. LIPI-Burung Indonesia, Bogor.
Taufiqurrahman, I., 2015, Daftar Burung di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yayasan Kutilang Indonesia, Yogyakarta
Yanuarefa, M. F., Hariyanto, G., dan Utami, J., 2012, Panduan Lapangan Herpetofaunaa (Amfibi dan Reptil) Taman Nasional Alas Purwo. Balai Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi.
Kusrini, M. D., 2013, Panduan Bergambar Identifikasi Amfibi Jawa Barat. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor dan Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Bogor.
Kamsi, M., Handayani, S., Siregar, A. J., dan Fredriksson, G., 2017, Buku Panduan Lapangan Amfibi dan Reptil Kawasan Hutan Batang Toru, Sumatera Utara.
Iskandar, T. D., 1998, Amfibi Jawa dan Bali. Puslitbang Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Cibinong Bogor Indonesia.
Phillipps, Q., and Phillipps, K., 2016, Phillipp’s Field Guide to the Mammals of Borneo and Their Ecology. John Beaufoy Pubhlishing Ltd.
Francis, C. M., 2008, A Field Guide to the Mammals of Southeast Asia, New Holland.
Gapud, 2001, Recognition Characterss and Habits of Selected Classes and Orders of Hexapodous Arthropoda. University of the Philippines Los Banos, Philippine.
Barbour, C. A., Burk, J. H., and Pitt, W. D., 1987, Terrestrial Plant Ecology. The Benjamin Cunnings Pubhlishing Company.
Krebs, C. J., 1999, Ecological Methodology, 2nd Ed. Addison-Wesley Educational Pubhlishers, Inc.
Krebs, C. J., 2009, Ecology: the Experimental Analysis of Distribution and Abundance. 6th Ed. Benjamin Cummings, San Fransisco, p. 655.
DOI: https://doi.org/10.33758/mbi.v15i3.803
Refbacks
- There are currently no refbacks.
____________________________________________
MEDIA BINA ILMIAH
ISSN 1978-3787 (print) | 2615-3505( online)
Published by BINA PATRIA | Email: laloemipa@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats