Abstract
Sebagai penentu keberhasilan suatu destinasi pariwisata, komponen produk wisata harus dimiliki oleh suatu daerah dalam mengembangkan sektor kepariwisataannya, dari ketiga komponen produk wisata yaitu attraction, amenities, dan accessibility menjadi syarat utama untuk dikembangkan dalam menarik minat para wisatawan untuk berkunjung. Kota Mataram merupakan sebuah kota yang terletak persis di pusat pemerintahan Provinsi NTB dengan jumlah penduduk yaitu 222.596 orang, serta memiliki luas wilayah yaitu 61.30 km² (6.130 Ha), kota Mataram juga memiliki daya tarik wisata yang sangat beragam antara lain : taman mayura, monumen bahari mataram, monumen bumi gora, museum negeri nusa tenggara barat, kawasan wisata kuliner rembiga, masjid raya hubbul wathan islamic centre, pura meru, kawasan kota tua, kawasan pantai loang baloq, pantai gading dan pantai ampenan, Keberadaan daya tarik wisata di kota mataram tersebut tentu harus didukung juga dengan penyediaan akomodasi yang memadai. Untuk itu, tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan keberadaan akomodasi pariwisata dalam mendukung pariwisata perkotaan (urban tourism) di Kota Mataram. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu diperoleh melalui wawancara dan observasi di lapangan, dan data sekunder diperoleh dengan studi pustaka. Analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis data deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, ketersiadaan akomodasi pariwisata untuk pariwisata perkotaan (urban tourism) sebagai daya tarik wisata Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah memadai. Jumlah total hotel Bintang dan Non Bintang yang tersedia di Kota Mataram pada tahun 2016 yaitu 138 unit, jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan 2 tahun sebelumnya yaitu 123 unit pada tahun 2015 dan 115 unit pada tahun 2014. Jumlah kamar yaitu 4.401 tahun 2016, 3.710 di tahun 2015 dan 3.433 di tahun 2014. Sedangkan jumlah tempat total tempat tidur ditahun 2016 yaitu 7.086, 5.990 di tahun 2015 dan 5.670 di tahun 2014. Berdasarkan data-data tersebut diatas, saran yang bisa diberikan yaitu perlunya meningkatkan kualitas penginapan serta peningkatan promosi atau iklan agar meningkatan minat masyarakat/wisatawan untuk berkunjung dan menginap di Kota Mataram
References
Kurniansah, Rizal. 2018. Kajian Potensi Pariwisata Perkotaan (Urban Tourism) Sebagai Daya Tarik Wisata kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Media Bina Ilmiah. Vol 13, No 2. Page 925-930.
Munavizt, Setzer. 2010. Jenis-Jenis Akomodasi Pariwisata. Tersedia Pada: http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/05/jenis-jenis-akomodasi-pariwisata.html. Diakses: 4 November 2018.
Badan Pusat Statistik Kota Mataram. 2016. Luas Wilayah Kota Mataram Menurut Kecamatan. Tersedia Pada: https://mataramkota.bps.go.id/ linkTable Dinamis /view/id/114. Diakses tanggal 3 Maret 2017.
Budi, Sadar Pakarti. 2015. Strategi Pengembangan Kawasan Pariwisata Perkotaan: Studi Kasus Jakarta. University Research Colloquium Journal. Vol -. Page 173.
Utama, I Gusti Bagus Rai. 2015. Pengembangan Wisata Kota Sebagai Pariwisata Masa Depan Indonesia. Bali: Universitas Dhyana Pura.
Tondobala, Linda. 2012. Kelayakan Pusat Kota Manado Sebagai Destinasi Pariwisata. Jurnal Media Matrasain. Vol.9, No.3, Page 83.