INSENTIF PERSONAL DAN ANCAMAN KEBERLANJUTAN PARIWISATA BELANJA KAMPOENG BATIK LAWEYAN, SURAKARTA

R.R. Erna Sadiarti Budiningtyas, Awaludin Nugraha

Abstract


Pemberian insentif berupa komisi akan diberikan oleh pemilik usaha kepada perseorangan yang membawa wisatawan ke destinasi pariwisata belanja atau showroom milik mereka, menjadi salah satu cara yang dilakukan pemilik usaha untuk meningkatkan pendapatan. Pemberian intensif secara personal tersebut tanpa batasan kriteria pekerjaan tertentu. Tidak semua showroom di Kampoeng Batik Laweyan, Surakarta memberikan insentif secara  personal. Besaran persentase insentif yang diberikan pun berbeda-beda. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya kesenjangan karena perseorangan yang membawa wisatawan cenderung membawa wisatawan ke showroom yang memberi insentif besar. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak pemberian insentif kepada pembawa wisatawan belanja terhadap keberlanjutan suatu destinasi pariwisata belanja. Pengumpulan data primernya menggunakan teknik wawancara mendalam dan pengamatan. Teknik analisis datanya menggunakan model interaktif. Narasumber dipilih dengan teknik snowball purposive yang terdiri dari pengelola Forum Kampoeng Batik Laweyan (FKBL), pemilik showroom batik, tukang parkir, dan perseorangan yang mengantar wisatawan belanja di Kampoeng Batik Laweyan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian insentif secara personal menyebabkan persaingan dagang yang tidak sehat dan mengancam keberlanjutan pariwisata belanja di Kampoeng Batik Laweyan, Surakarta.


Keywords


kampoeng batik laweyan, pariwisata berkelanjutan, insentif personal, pariwisata belanja

Full Text:

PDF

References


UNWTO, 2014, GLOBAL REPORT ON SHOPPING TOURISM, MADRID, SPAIN.

KUSRIANTO, A., 2013, BATIK: FILOSOFI, MOTIF, DAN KEGUNAAN, ANDI OFFSET, YOGYAKARTA.

BUDININGTYAS, R.R.E.S., 2013, SHOWROOM BATIK DI KAMPOENG BATIK LAWEYAN: RESPON MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KAWASAN CAGAR BUDAYA, TESIS, SEKOLAH PASCASARJANA, UNIVERSITAS GADJAH MADA, YOGYAKARTA.

KEMENTRIAN PARIWISATA, 2018, PEDOMAN WISATA KULINER DAN WISATA BELANJA, JAKARTA.

TIMOTHY, D.J., 2005, SHOPPING TOURISM, RETAILING, AND LEISURE, CHANEL VIEW PUBLICATIONS, CLEVEDON.

Choi et all., 2015, Progress in Shoping Tourism, Journal of Travel & Tourism Marketing, 1—24. http://dx.doi.org/ 10.1080/10548408.2014.969393

Novianti, A. N. & Purnama, R., 2011, Pengaruh Shopping Experience Terhadap Brand Image Kawasan Objek Wisata Belanja Batik Trusmi: (Survei terhadap Pengunjung Kawasan Objek Wisata Belanja Batik Trusmi Kabupaten Cirebon), Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, 2, 1, hal 121—136.

Armiyati, L., 2014, Industri Perak Kota Gede Melawan Krisis. Sejarah dan Budaya, 2, 8, hal 165—175.

Santoso et all., 2016, Pola Aktivitas Wisata Belanja di Kampung Wisata Keramik Dinoyo, Malang, Tesa Arsitektur, 1, 14.

Barutcu, et all., 2011, Tourists’ Perception and Satisfaction of Shopping in Alanya Region: A Comparative Analysis of Different Nationalities, Procedia Social and Behavioral Sciences, 24, hal 1049–1059.

Egresi, I., 2015, Tourists’ Shopping Satisfaction in Istanbul’s Traditional Markets, International Scientific Conference GEOBALCANICA, hal 247-254.

Egresi, I & Kara, F., 2015, Predictors of Tourists’ Shopping Propensity: A Case From Istanbul, Geographia Technica, 2, 10, hal 29 – 40.

Egresi, I., 2017, Tourist Market Segmentation by Motivation to Shop: A Case Study of Istanbul, Turkey, Geographica Pannonica, 4, 21, hal 243–260.

Zaidan, E. A., 2016, Tourism Shopping and New Urban Entertainment: A Case Study of Dubai, Journal of Vacation Marketing, 1, 22, hal 29–41.

Genc, R., 2019, Luxury Shopping as a New Opportunity for Tourism Market Development, Journal of Tourism & Hospitality Education, 9, hal 1-8.

Hermawan, A., 2012, Komunikasi Pemasaran, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Nitisemito, A.S., 2010, Manajemen Personalia Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ketiga, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Gorda, IGN, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit STIE Satya Dharma, Singaraja.

Seaton, and Bennet, 2016, The Marketing of Tourism Products: Concepts, Issues and Cases, International Thomson Business Press, London.

Baiquni, M. dan Susilawardani, 2002, Pembangunan yang Tidak Berkelanjutan, Penerbit Transmedia Global Wacana, Yogyakarta.

Butler, R., 1980, The Concept of Tourist Area Cycle of Evolution: Implications for Management of Resources, Canadian Geographer, 1, XXIV, hal 5-12.

Miles, M.B., Huberman, A.M., Saldana, J., 2014, Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (3rd ed.), SAGE, Los Angeles.

Mlayadipura R.T., 1984, Sejarah Kyai Ageng Anis – Kyai Ageng Laweyan, Santoso dan Suwito (ed), Urip-urip, Museum Radya Pustaka, Surakarta.

Soedarmono, 2006, Mbok Mase: Penggusaha Batik di Laweyan Solo Awal Abad 20, Yayasan Warna Warni Indonesia, Jakarta.

Hastuti, D. L., 2009, Interior Dalem pada Rumah Saudagar Batik Laweyan di Awal Abad ke-20 Kajian Estetika, Tesis, Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI), Surakarta.

Priyatmono, A. F., 2004, Peran Ruang Publik di Pemukiman Tradisional Kampung Laweyan Surakarta, Tesis, Jurusan Arsitektur Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Budiningtyas, R.R.E.S., 2018, Pariwisata dan Pelestarian Warisan Budaya Berbasis Kearifan Lokal di Kota Surakarta, Disertasi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Widayati, N., 2000, Penyertaan Peran Serta Masyarakat dalam Program Revitalisasi Kawasan Laweyan di Surakarta: Sebuah Strategi untuk Mewujudkan Pelaksanaan Revitalisasi, Dimensi Teknik Arsitektur, 2, 28, hal 88-97.




DOI: https://doi.org/10.33758/mbi.v14i12.557

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


____________________________________________
MEDIA BINA ILMIAH

ISSN 1978-3787 (print) | 2615-3505( online)
Published by BINA PATRIA | Email: laloemipa@gmail.com

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats